Senin, 19 November 2012

Membedakan Murai Sumatra Dan Kalimantan

Cara Membedakan Murai Batu Sumatera dan Kalimantan

Banyak masyarakat yang tidak tau dan bingung mengidentifikasi murai batu dari Sumatera dan Kalimantan jika dalam kondisi diam. Jika burung tersebut sedang berbunyi maka mudah untuk mengetahuinya, dengan cara melihat pengembangan bulu di badan.
Untuk murai batu dari Kalimantan, dia mengembangkan bulu hampir menyerupai bola sehingga sangat bulat, perubahan tersebut dimulai dari bawah leher sampai ke dubur.
Murai batu dari Sumatera mengembangkan bulu hanya sedikit sekitar perut sampai kebawah, ada juga MB dari sumatera yang tidak mengembangkan bulu.
Sehingga bagaimana membedakannya kalau sedang tidak berbunyi, pertanyaan ini sering ditanyakan para pecinta Murai Batu.
Caranya adalah Anda bisa melihat dari rona warna coklat di bagian dada sampai dubur. Burung murai batu borneo warna coklatnya cenderung kekuning-kuningan/ cerah. Sedangkan untuk murai batu sumatera agak gelap dari murai batu borneo.
Sedangkan untuk burung yang masih muda/trotol tetapi panjang ekornya sudah mencapai sekitar 3 cm, bisa dilihat dari jarak antara ujung bulu ekor yang putih dengan yang hitam. Untuk burung murai batu borneo, ujung ekor putih dan hitam cederung dekat. Sedangkan murai batu sumatera, cenderung jauh; atau ekor yang berwarna hitam terlihat tumbuh pesat meninggalkan bulu putih.
Jarak antara ujung ekor hitam dan putih ini juga bisa untuk menandai apakah seekor murai batu berasal dari Kalimantan atau Sumatera ketika dia dalam masa mabungatau tidak. Pertumbuhan bulu putih dan hitam hampir sama pada murai batu borneo. Bulu hitam pada murai batu sumatera lebih bertumbuh pesat.


Jumat, 16 November 2012

JENIS-JENIS MURAI BATU

 JENIS-JENIS MURAI BATU
Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Kepopuleran muray batu tidak hanya dari segi suaranya yang menarik tapi juga dari gaya bertarungnya yang bisa atraktif dengan tarian ekornya.
Burung muray batu terbagi kedalam beberapa jenis tergantung habitat asli serta asal daerah dari burung tersebut berasal. sementara jenis - jenis muray batu yang kita kenal di sini adalah :
  • Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
  • Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
  • Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
  • Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
  • Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
  • Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
  • Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
  • Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
selain dari jenis - jenis burung muray batu yang ada di indonesia masih ada juga beberapa jenis burung muray batu yang asalnya dari negeri seberang, berikut beberapa jenis muray batu yang berasal dari negara tetangga:
  1. Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
  2. Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
  3. Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
  1. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
  2. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
  3. Copsychus niger (White Vented Shama)
  4. Copsychus cebuensis (Black Shama).
  5. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) 
terdiri dari 19 sub-species:

White-Rumped Shama JANTAN

White-Rumped Shama BETINA
  1. Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
  2. Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
  3. Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
  4. Copsychus albiventris (Andaman)
  5. Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
  6. Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
  7. Copsychus minor (Hainan-China)
  8. Copsychus mallopercnus (Malaysia)
  9. Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
  10. Copsychus omissus
  11. Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
  12. Copsychus leggei (Sri Lanka)
  13. Copsychus malabaricus (India)
  14. Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
  15. Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
  16. Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
  17. Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
  18. Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
  19. Copsychus nigricauda (Kangean Island)
Copsychus luzoniensis (White Browed Shama)
terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
  1. Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
  2. Copsychus parvimaculatus (Polillo)
  3. Copsychus shemleyi (Marinduque)
  4. Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
White Browed Shama JANTAN

White Browed Shama BETINA

Copsychus niger (White Vented Shama)
Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).



Copsychus cebuensis (Black Shama) 
Hidup di wilayah Cebu Philippines.  
Black shama JANTAN




Black shama BETINA


Trichixos pyrropyqus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) 
Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.

<Orange Tailed Shama BETINA>


<Orange Tailed Shama JANTAN>

Membedakan Burung Muray Batu bakalan Jantan dan Betina 
Membedakan burung bakalan jantan atau betina pada muray batu bisa dilihat dari penampilan fisiknya. 

Bakalan burung Muray Batu Jantan:
  • Tubuh besar.
  • Kepala besar dan Lebar.
  • Ekor panjang dan lebar.
  • Kaki panjang dengan sisik sedikit kasar.
  • Paruh panjang, kokoh dan agak tebal.
  • Bulu hitamnya lebih berkilau, terutama di batas antara bulu hitam dan bulu kecoklatannya.
Bakalan burung muray betina:
  • Tubuh kecil.
  • Kepala kecil dan Bulat.
  • Ekor pendek dan kecil.
  • Kaki pendek dengan sisik lebih halus.
  • Paruh pendek, tipis dan agak melengkung.
  • Bulu putih yang ada di punggung agak sempit, bulu hitam sedikit kusam atau keabu2an, terutama di batas antara bulu hitam dan kecoklatannya.
Untuk membedakan piyikan agak sulit, kalau piyik tersebut mempunyai tubuh lebih besar dan panjang, serta pada sayap bagian tengah dadanya terdapat bintik-bintik berwarna coklat maka dapat dipastikan bahwa piyik tersebut berjenis kelamin jantan.
Piyik betina ; memiliki tubuh yang lebih kecil dan pendek, pada bagian tengah dadanya ada bulu muda keputihan sedikit bercampur dengan coklat tipis yang memanjang ke bawah.

Kamis, 15 November 2012

TIPS MERAWAT BURUNG MURAI MUDA HUTAN

Hal yang membedakan murai batu bakalan hutan dan hasil penangkaran/ternak adalah, murai batu bakalan biasanya memiliki keunggulan dalam variasi kicauan, namun memiliki tingkat kesulitan yang lebih diawal pemeliharaannya. Lain halnya dengan anakan murai batu hasil penangkaran, kita bisa langsung terapkan cara perawatan murai batu yang sudah banyak di ulas di blog-blog master kicau mania. Atau anda bisa lihat dalam postingan saya disini
Berikut adalah cara memelihara murai batu bakalan muda hutan.

1. Tempatkan bakalan murai muda hutan pada sangkar kotak terlebih dahulu, jangan langsung menggunakan sangkar murai yang berbentuk bulat besar. Sangkar kotak jangan terlalu besar pilih yang sedang saja, ini bertujuan agar murai bakalan lebih sempit ruang geraknya agar tidak loncat kesana kemari dan lebih tenang.
2. Gunakan satu tangkringan saja, beri tempat makanan dan minuman yang besar. Dan sangkar sebaiknya tertutup (bisa memakai koran) ini juga membantu burung murai bakalan lebih tenang dan cepat beradaptasi.
3. Untuk makanan, berikan vur yang dicampur dengan kroto dan ulat hongkong yang diaduk rata, anda juga bisa memberikan jangkrik yang dipotong-potong dan di campur kedalam vur juga. Tujuan pemberian ulat dan jangkrik yang dipotong-potong yaitu agar vur mudah menempel pada ulat atau jangkrik dan termakan oleh murai bakalan kita. Sehingga burung nantinya menyukai vur sebagai makanan pokoknya. Karena inti perawatan murai batu bakalan hutan adalah membuatnya mau makan vur.
4. Gantang sangkar atau tempelkan pada dinding ditempat yang tenang yang jarang orang lalu lalang. Jangan sering-sering mengganggu bakalan murai batu kita, bersihkan dan cek pakan dan air 3 hari sekali saja.
5. Jangan sekali kali memandikan murai batu bakalan hutan kita, sampai terlihat dia mandi sendiri di tempat minum.
6. Lihat kotoran burung tersebut apakah sudah makan vur atau belum, jika sudah full mau makan vur anda bisa membuka tutup sangkar.
7. Bila burung sudah full makan vur anda sudah bisa menerapkan cara perawatan murai batu secara umum. namun dalam penjemuran sebaiknya memakai kerodong dan jangan terlalu lama.
8. Jangan gantang burung diluar yang banyak orang lalu lalang tanpa kerodong atau penutup kurung sampai burung sudah mau berkicau lantang.
9. Adalah kunci semua kesuksesan, yaitu SABAR.

Demikianlah cara atau tips perawatan burung murai batu bakalan hutan semoga ada manfaatnya untuk kita, mohon maaf bila ada kekurangan dalam penyampaiannya.
Terima kasih
CARA MUDAH MERAWAT BURUNG MURAI BATU MUDA HUTAN
 

Banyak yang masih bingung cara merawat Murai Batu (MB) Muda Hutan (MH) agar cepat bunyi. Yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah agar MB MH itu tenang terlebih dahulu karena diperlukan waktu adaptasi MB tersebut terhadap lingkungan barunya. Berikut adalah tahapan memelihara murai batu muda hutan sebagai berikut :

1.Tahap Adaptasi

Ketika MB sudah berada dilingkungan kita hendaknyalah kita menenangkanya terlebih dahulu. Bagaimana caranya?? Berikanlah MB itu makanannya kesukaan terlebih dulu,sesuaikan apa yang MB makan di alamnya seperti kroto(telur semut rangrang),jangkrik,belalang hijau,ulat hongkong,dan ulat jerman. Berikan juga minuman yang mengandung vitamin B-kompleks dan asam amino dengan tujuan agar nafsu makannya lahap.
Jangan mandikan dan jemur dulu ketika MB MH itu tiba di rumah kita karena kondisinya pastinya masih lelah dan stress. Setelah 3 hari barulah boleh dilakukan hal itu. Segera lakukan tahap agar MB MH itu makan voer (lihat cara dan tips yang telah saya jelaskan di artikel sebelumnya). Tempatkan MB MH tersebut ditempat yang sepi terlebih dahulu dengan tujuan pastinya menenangkannya. Full kerodong dahulu selama rentang waktu 1 minggu setelah lewat masa itu krodong hanya waktu sore menjelang malam hari saja.

2.Tahap Genjot Extra Fooding (EF)

Tujuan genjot EF ini adalah agar mengembalikan stamina MB MH tersebut yang kelelahan dan pastinya untuk menambah stamina dan kesehatannya. Adapula tujuan EF itu juga agar merangsang MB MH tersebut untuk belajar bunyi. Berikanlah EF yang cukup dan jangan juga berlebihan. EF yang sangat dianjurkan untuk merangsang MB MH bunyi diantaranya pemberian kroto kira-kira 2 sendok makan setiap harinya, pemberian 10 ekor jangkrik berukuran sedang pagi dan sore yang mana jangkrik tersebut dihilangkan dulu kaki dan kepalanya dengan tujuan dihilangkan kakinya agar jangkrik tersebut tidak kabur,sedangkan dihilangkan kepala jangkrik itu agar jangkriknya tidak menggigit mata MB tersebut yang akan mengakibat kanpenyakit pada mata MB.
3.Tahap Penjinakan

Pengertian penjinakan ini agar MB MH tersebut tidak giras dan menyesuaikan hidupnya dengan manusia dan lingkungan sekitarnya. Mandikan rutin MB MH tersebut pada pagi hari dan sore hari. Jika anda tidak punya waktu banyak , cukup taruh cepuk yang seukuran badan MB tersebut dan isi dengan air agar MB tersebut mandi dengan sendirinya. Setelah dimandikan angin-anginkan sebentar kira-kira 10-15 menit lalu jemur. Penjemuran yang baik janganlah diatas jam 9 pagi karena pada waktu itu matahri sudah tidak bagus dan dapat merusak suara serta bulu MB itu akan menjadi kusam. Waktu jemur sore hari baiknya dilakukan pukul 15.30.
Gantanglah MB ditempat yang tinggi terlebih dulu,jika sudah biasa turunkan lagi gantangan ke bawah secara bertahap dengan tujuan MB mengenali lingkungan barunya dan membiasakan diri terhadap aktivitas di sekelilingnya. Lalu biasakan MB digantang ditempat ramai tapi jangan luput juga dari pengawasan nanti hilang lagi...hehehehehe. Biasakan dan ajrkan MB mandi di keramba mandi. Mandikan malam diatas pukul 21.00 dengan catatan MB tersebut dalam keadaan sehat. Mandikan malamnya jangan sampai kuyup banget lho.... lalu angin-anginkan sebentar dan kerodong.

4.Pemasteran dengan burung-burung lainnya

Pemasteran disini jelas bukan hanya agar MB MH tersebut merekam suara masternya tapi juga merangsang MB MH itu agar bunyi. Master yang cukup bagus sangat dianjurkan terlebih dahulu dengan burung-burung kecil sebagai sparring partnernya dengan tujuan melatih mental MB itu secara bertahap. Adapun yang direkomendasikan sebagai masternya ; Love Bird ataupun Parkit, Kenari, Prenjak ataupun Ciblek, Trucukan, Tledekan, Serindit, Burung Gereja,Kolibri. Semakin gacor burung masteran anda semakin membuat emosi MB MH anda agar membalasnya dengan suara yang merdu dan kencang pula.

Kunci dari semua ini adalah konsisten dalam perawatannya dan kesabaran anda dalam memahami karakter MB MH kesayangan anda. Berapa lama tips ini dapat dijalani tergantung konsistennya anda dan juga karakter MB anda dalam beradaptasi.


demikian semoga tulisan ini dapat menambah wawasan anda untuk memelihara burung murai batu muda hutan.

CIRI-CIRI MURAI BATU MEDAN, LAMPUNG DAN BORNEO

bagi penggemar burung kicau pemula pasti akan mengalami kesulitan untuk membedakan jenis burung Murai Medan, Murai Lampung, atau Murai Borneo (Kalimantan).

Saya mencoba membagi mengenai perbedaan jenis-jenis Murai Batu tersebut diatas secara garis besar, Murai Batu Medan mempunyai ciri-ciri yang khas di bandingkan dengan Murai Batu Lampung, Murai Batu Borneo,  atau jenis yang lainnya.

Berikut ciri-ciri murai-murai tersebut secara garis besar.


Murai Batu Medan
  • Postur tubuh lebih besar
  • Intonasi suara lebih jelas
  • Variasi kicauan lebih kaya
  • Warna bulu lebih hitam
  • Bulu ekor lebih panjang di bandingkan dengan jenis lainnya
  • Mempunyai bulu ekor lebih panjang dari pada badannya
  • Bulu ekor agak melengkung dan semkin ke ujung ekor melebar membelah.
  • Lebih cepat jinak
  • Memiliki intonasi suara yang jelas dan keras penuh tekanan pada saat berkicau
  • Variasi kicauan terus-menerus tanpa terputus hingga selesai dan kicauan-kicauan tersebut dapat di ulang kembali dengan kekerasan intonasi yang sama
Murai Batu Lampung
  • Intonasi suara lebih kecil dari pada murai batu medan
  • Variasi kicauannya di ulang-ulang dalam waktu yang sama
  • Variasi kicauan lebih sedikit di bandingkan dengan variasi kicauan murai batu medan
  • Ekor lebih pendek dan postur tubuh lebih kecil di bandingkan dengan murai batu medan
  • Gerakan lebih lincah dari pada murai batu medan.
Murai Batu Kalimantan 
  • Ekor lebih pendek dan ujung ekor makin melebar
  • Ukuran murai batu kalimantan sedang
  • Kurang memiliki variasi lagu suara
  • Ketika berkicau saat melihat lawannya atau melihat betina, maka murai batu kalimantan ini akan menggelembungkan bulu dadanya.
Hal di atas dapat di jadikan pedoman untuk mencari jenis murai batu medan atau murai batu yang Anda inginkan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi anda pecinta burung burung kicau.